Thursday, June 13, 2013

The Unnamed

You are miraculously agonizing
in such a way that words cannot describe
Well, the heavy old earth did mention
that such creature have been made
Into an unnamed object called love

Is that possible to be a well-being
in such manner that the damned thing exists?
Or is it important to be what you called as perfection?
No!
Hopefully, it does not matter

Wednesday, March 13, 2013

#SIKAP

To the point
intinya adalah, jika memang nanti kamu itu jodoh yang Allah berikan untukku, dengan siapapun saat ini kamu sedang dekat, pastinya tetap akan berujung padaku.
Tapi jika memang kamu itu bukan yang ditakdirkan untukku, pasti akan ada jodoh yang lebih baik darimu, ya paling tidak setara denganmu, yang akan ditakdirkan untukku.
Saat ini, aku hanya bisa bertahan dengan apa yang ada, menunggu jika memang kamu akhirnya akan hinggap di sini bersamaku atau menunggu orang lain untuk menggantikanmu.
Dan dengan siapapun kamu nanti akan berakhir, entah itu denganku, dengan dia yang saat ini dekat denganmu, ataupun dengan orang lain, aku hanya bisa mendoakan yang terbaik untukmu.
Yang pasti hanya satu hal, kamu sudah tahu bahwa ada orang lain selain dia yang menyanyangimu dengan tulus di sini.
Terimakasih untuk semuanya.
Untuk waktu-waktu yang menurutku indah yang sudah kita lewati bersama.
Untuk cerita-cerita yang kau bagikan.
Untuk ide-ide yang kau sumbangkan.
Untuk pelajaran-pelajaran yang kau ajarkan.
Untuk senyum-senyum yang ada di bibirku karena kaulah alasanku tersenyum.
Sekali lagi, terimakasih.
Aku bahagia bisa mengenalmu.
:)

Wednesday, March 6, 2013

Is it okay not to be okay?

I don't know. I have tried my best to make everything goes smooth as what I want. Well, I want myself to be okay. Not to be hurt, not to feel the feeling anymore, and so on, and so on. But what I have now? None of what I have been wishing!

You told me that it was okay to feel that way, at that time when I told you what happened within me. You also told me that it was better that way so that what I had would be over soon. But you know what? After that moment we talked, everything got me insane! I wish I could be over you, but up til now, your name, your face, your gesture, your laugh, your smile, your dimmed expression, your talk, your madness are still flying around my head.


I know I'm not in the right place to talk about this. But don't you know that I'm going mad? Don't you know that I'm going mental? 

If the talks about us were true.....

Monday, February 11, 2013

Apakah Anti Mainstream Eksis?

Beberapa saat yang lalu, kata-kata anti-mainstream jadi kata yang cukup mainstream, karena banyak banget orang yang menggunakan kata 'anti-mainstream' ini. Nah, sekarang, pertanyaan gue adalah, apakah si 'anti-mainstream' ini beneran eksis?

Well, sejauh ini gue emang ga begitu suka dengan hal-hal yang mainstream. Gue cenderung lebih memilih hal-hal yang ga disukai banyak orang. Gue lebih suka dengan dunia gue sendiri ketimbang dunia orang-orang yang hanya itu-itu melulu. Tapi ternyata itu hanya ada di otak gue, di kehidupan nyata gue, gue masih aja larut dalam dunia mainstream alias dunia yang ga beda jauh dengan dunia orang-orang pada umumnya.

Satu contoh konkrit yang membuktikan bahwa dunia gue ternyata masih mainstream-mainstream aja adalah karena saat ini gue masih aja jadi anak kuliahan tingkat akhir yang kerjaannya galauin skripsi yang ga kelar-kelar karena ga digarap-garap. Banyak orang-orang anti-mainstream seumuran gue yang sedang enggak berkutat dengan dunia yang sedang gue geluti ini. Tapi gue, tetep ikutin arus seperti ini.

Contoh lain adalah tentang cowok. Oke, emang kalo gue lagi ngomong entah kenapa selalu ujung-ujungnya berakhir di satu kata itu. Jadi pada dasarnya gue kepingin untuk berpikiran dan bertindak anti-mainstream, tapi ternyata yang ada adalah kebalikannya. Karena apa, setiap kali gue suka sama cowok, cowok-cowok yang gue suka ini adalah cowok-cowok mainstream. Maksudnya? Well, gue pernah ngobrol dengan salah seorang temen gue, dan ternyata tipikal cowok yang kita suka ini hampir-hampir mirip lah. Dan parahnya adalah, setiap cowok yang gue suka, pasti aja banyak yang suka. Kurang mainstream apa coba?

Hal lain yang membuat gue curiga kalo anti-mainstream itu gak eksis adalah karena ketika gue dan dua orang temen gue lagi garap suatu proyek dan kita membuat proyek itu menjadi sesuatu yang anti-mainstream banyak pertanyaan-pertanyaan terlontar akan hal itu. Banyak yang masih meragukan akan ke-anti-mainstream-an hal yang kita kerjakan ini.

Jadi intinya, apakah ANTI-MAINSTREAM itu cuma ada di otak gue tapi gak ada di kehidupan nyata??

Sunday, February 3, 2013

Secarik Kertas

Dear you,

Before I start everything, let me tell you something. I'm not that kind of person who can easily say things in my mind. I always get tongue-tied whenever it's the time for me to speak, so through this piece of paper, I want you to hear what I've been thinking and feeling.

I've finally decided to tell you everything. Every little thing that I've been hiding for quite some time. It may not be the right time, because if I wait for the right time, then it'll never happen. But one thing, I want you to know that I want nothing different between us after this. It may be awkward at first, but please please please, don't change everything because I don't wanna ruin things.

What kills me the most is that this guilty feeling for you. I feel that I'm the one who should be punished of the rumors spread about us. You may feel burdened and uncomfortable, and I do feel so bad about it. Although I believe that we both know that there's nothing between us, but people won't think the same. They hear the rumors and they see us together. It doesn't mean that I don't wanna be friends with you, no, but, that's how people think, right? Thing is that, it will be okay if there's nothing to worry. But I guess there are things to worry. Well, what I've been afraid is that, if there are others who would be hurt. It may or may not be me. But it's okay if it is me, because I've been accustomed to it. But what about others who do not know? What about them who are close to you and they hear this from others who know nothing about it? It's okay with me since I'm involved with no one. But what about you? You may think I don't know, but I guess I know something that you've been hiding as well, though I don't know the reason. I've been aware and I've been watching you, actually. So sorry, but this is for your sake. Yet, correct me if I'm mistaken. Has she already known? It'll be okay if she's okay. But still, this guilty feeling cannot go away from my thought. 

Another thing that has burdened me lately is that, what am I to you? Such a silly question, huh? But don't worry, I won't be offended by whatever your answer is because I guess I've known the answer. :D

Lastly, I just hope that this won't change things between us. I know you're such an open minded guy, but I just don't have the courage to tell you directly. So sorry for wasting your time.

Thank you :)

Sunday, January 27, 2013

Tuhan tahu yang terbaik :)

Kalau dihadapkan dengan pertanyaan, "Kamu bosen jadi jomblo?" jawaban gue pastinya adalah IYA pake banget. Hm, belakangan gue merasa kehidupan cinta gue bener-bener melas. Bukannya gue mengutamakan hal ini daripada yg lainnya, enggak. Tapi emang bener-bener melas sih. Sedih jadinya.

Hmm, okay lupakan. Jadi lebay nantinya.
Lanjut deh. Jadi, alasan gue bosen jadi jomblo adalah karena emang gue belum pernah jadi enggak jomblo! See? Melas kan gue?

Well, hal itu sebenernya nggak masalah bagi gue as long as gue punya banyak temen-temen di sekitar gue dan gue punya berbagai macam kesibukan. Tapi masalahnya, semakin hari semakin banyak temen-temen gue yang nikah, sementara gue masih jomblo aja gitu dari dulu. Dan juga, kadang-kadang gue merasa butuh bahu untuk bersandar ketika gue sedang benar-benar capek dengan kesibukan-kesibukan gue. Gue pengin punya seseorang yang mau dengerin segala keluh kesah gue dan juga gue pengin jadi tempat dia buat berbagi ke gue. Gue juga pengin disayang bukan hanya selalu bisa menyanyangi tanpa disayangi.

Aduh, kok malah galau ya. Hm, ga apalah.
Ngomong-ngomong tentang bosen jadi jomblo, gue jadi keinget salah satu kata-kata temen gue.
Jadi waktu itu kita lagi makan di suatu tempat makan, berempat. Entah kenapa tiba-tiba kita ngobrolin tentang cowok dan sebagainya yang akhirnya nyangkutlah tentang kejombloan gue ini. Soalnya diantara kita berempat, hanya guelah seorang yang jadi jomblo tulen. Tiba-tiba si teman gue itu nyeletuk gini, "Dia ini udah bosen jadi jomblo. Kalo dulu sih dia enjoy-enjoy aja jadi jomblo. Tapi kalo sekarang keliatan banget dia udah butuh seseorang." Nah, begitu denger kalimat-kalimat itu, gue langsung tersadar kalo ternyata selama ini gue merasa kesepian.

Dan belakangan ini, emang ada satu cowok yang gue incer. Hm, bukan incer juga kali ya bahasanya, tapi lucu sih. Hehe. Oke, intinya, gue jatuh hati dengan kepribadian si cowok ini dan entah kenapa secara tidak langsung dia juga membuat gue jadi lebih dekat dengan Tuhan. Bukan modus atau apa, tapi emang semenjak gue kenal dia, gue semakin cinta dengan Tuhan. Itulah istimewanya dia bagi gue.

Temen-temen gue pun ikutan seneng waktu mereka tahu gue bisa jadi kayak sekarang ini. Dan mereka pun juga berharap gue bakal punya hubungan lebih dengan si cowok ini. Tapi, seperti yang gue bilang di awal tadi, gue ini jomblo tulen, alias belum pernah pacaran sama sekali. Jadi gue sangatlah cupu dalam urusan percintaan, sampai-sampai pedekate pun kayak gimana gue nggak tau. Damn! Call me freak, will you?

Gue nggak berani dan nggak tau gimana caranya buat memulai hubungan gue dengan si cowok ini ke arah yang lebih dari sekedar teman. Okay, I call us as pray-mate. Kenapa? Karena tiap magrib gue selalu solat bareng dia, dan kadang kalo dzuhur atau ashar ketemu, kita pun solat bareng. Gara-gara ini juga, kita jadi digosipin yang aneh-aneh. Yah, biarpun gitu gue seneng juga sih digosipin sama dia. Haha.
Tapi balik lagi, gue masih belum bisa keluar dari hubungan yang cuma sebatas pray-mate ini tadi. Walaupun sebenernya kita sering ngobrol macem-macem sih, tapi gue selalu ragu untuk mencoba menawarkan ke arah yang lain.

Dan keraguan gue pun terjawab.
Ketika suatu siang, secara enggak langsung gue tahu kalo ternyata ada orang lain di hatinya. Well, mungkin saat itu, itu masih prasangka. Tapi firasat gue ga pernah bohongin gue. Juga, dari awal gue udah nemu beberapa tanda-tanda tentang si cewek ini yang nggak lain nggak bukan adalah salah seorang anak murid gue sewaktu gue kerja praktek di suatu sekolah.

Entah kenapa, baru setelah gue yakin hal itu bener, gue ngerasa sakit sesakit-sakitnya. Padahal, dari awal gue udah pasang shelter setebel mungkin buat hati gue biar enggak tersakiti lagi. Tapi ternyata pelindung-pelindung itu nggak kuat menahan perasaan gue yang ternyata nyata. Gue nggak tahu kalo ternyata rasa itu udah tumbuh sedemikian hebatnya, padahal gue nggak pernah mau itu terjadi sebelum gue tahu kalau gue bakal berakhir bahagia dengan cowok satu ini. Tapi kenapa semua jadi begini gue juga nggak tahu kenapa. Yang pasti gue pasrah sama Tuhan, karena apapun yang terjadi, gue yakin itu yang terbaik yang Tuhan berikan ke gue. Biarpun dia lelaki kedua setelah bokap gue yang bisa bikin gue nangis, tapi kalo emang Tuhan enggak ridho ya harus gimana lagi. Yang penting gue yakin bahwa suatu saat nanti, gue bakal ketemu dengan seseorang yang bener-bener bisa jadi sandaran dan imam yang baik buat gue.


Thursday, January 10, 2013

Just Don't Wanna Wait

Everything started by a search
A finding of an answer for a mending broken heart
Of such an idiot condition

But not anymore!
I don't want anything hurt this mending heart
and open up the scar
to let me die, 
die of an idiot searching that will never end

I might not be Turnblad who is chosen by a charming dandy Larkin
I might not also be any Disney's princess who is helpless around the man
But I don't have the courage to stay,
to hold on and wish that this waiting will end happily
Because the prayer has been enough to guide me
And God has settled the best way for me